Jumat, 18 Desember 2009

KEBIASAAN YANG PERLU DIKENDALIKAN

Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang. Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan   kebiasaan (Aristoteles).Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dan kebiasaan-kebiasaan kita. “Taburlah gagasan, tuailah perbuatan; semailah perbuatan tuailah kebiasaan; taburlah kebiasaan, tuailah karakter, tuailah takdir,” begitu bunyi pepatah.

Kebiasaan dapat dipelajari dan dilepaskan. Hal ini tidaklah mudah. Diperlukan proses dan komitmen yang luar biasa untuk mengubah kebiasaan.

Orang-orang menyaksikan perjalanan Apollo 11 ke bulan, mereka terpaku ketika melihat orang pertama berjalan di atas bulan dan kembali ke bumi. Pujian yang berlebihan seperti fantastis dan luar biasa tidak cukup untuk menggambarkan hari-hari penting itu.

Untuk tiba di sana, astronot itu harus lepas dari tarikan gravitasi bumi yang besar sekali. Lebih banyak energi dikerahkan dalam beberapa menit pertama, dalam beberapa mil pertama perjalanan, dibandingkan yang digunakan selama beberapa hari berikutnya untuk menempuh setengah juta mil.

Kebiasaan juga memiliki tarikan gravitasi yang besar, lebih besar dari pada yang kebanyakan orang sadari atau mereka akui. Untuk memutuskan kecenderungan kebiasaan yang sudah tertanam dalam, seperti : Menunda-nunda, tidak sabar, egois, yang melanggar keefektifan manusia diperlukan lebih dari pada kekuatan kemauan yang kecil dari beberapa perubahan kecil di dalam hidup kita.

 “Peluncuran” membutuhkan tenaga yang besar sekali, tetapi segera sesudah kita memutus tarikan “gravitasi”, kita bebas mengambil sebuah kebiasaan baru kita. (FatchurR-disarikan dari 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif-Stephen R. Covey)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar