Minggu, 13 Desember 2009

MENYIKAPI KETIKA KITA DISAKITI

Kepada seseorang yang pernah disakiti atau dikecewakan orang lain, kita kerap memberi nasihat seperti berikut ini, "Sudah, lupakan. Yang lalu biarlah berlalu. Tidak usah diingat-ingat. Toh diingat pun tidak ada gunanya."


Nasihat yang enak kedengarannya dan bijak, tetapi sebetulnya kurang tepat. Sebab kita tak mungkin melupakan memori kesakitan dan kepahitan yang pernah kita alami. Betapapun pengalaman buruk, atau "kesakitan" yang ditimbulkan orang lain pada masa lalu tidak bisa kita hapus dari ingatan kita.

Itu sudah menjadi sejarah hidup kita. Yang bisa kita lakukan bukan melupakannya, melainkan mengingatnya dengan cara baru. Bukan menghapusnya dari ingatan kita, tetapi memaknai dari sudut pandang keyakinan tersendiri.

Kita tidak perlu membenci dan menyimpan dendam pada siapapun yang pernah mencederai hati kita. Jika mereka datang dalam posisi sebagai orang yang meminta bantuan, maka kita wajib menerimanya dengan tangan terbuka.

Kita tidak perlu melupakan perbuatan buruk mereka di masa lalu. Cukuplah kita memandang dengan cara pandang seperti itu agar kita tidak terjebak dalam kemarahan atau dendam yang tidak berujung. FatchurR-disarikan dari @AW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar