Kamis, 26 November 2009

BENARKAH DIA TULANG RUSUKKU ?

Mia : Sudah satu minggu kita pacaran, aku mau tanya siapa sich yang paling kamu cintai di dunia ini ?
Mat : Kamu dong
Mia  : Menurut kamu, aku ini siapa ?
Mat : Kamu tulang rusukku
Mia : Kok bisa tulang rusukmu ?
Mat : Konon inilah sejarahnya. Ketika itu Allah mengambil sebagian tulang rusuk dari Adam dan
menciptakan Hawa. Semua Pria mencari tulang rusuknya yang berkurang dan saat menemukan wanita untuknya, ia tidak lagi merasakan sakit.
Begitu juga dengan tulang rusuk yang ditemukan, dia merasa lengkap, dan tidak kehilangan suatu apapun, maka diapun tidak merasakan sakit. Seperti saat ini, hatiku terasa nyaman dan lengkap dengan adanya kamu di sisiku.
Pasangan sejoli itu mengalami masa yang indah dan manis untuk beberapa saat. Namun setelah mereka  beranjak ke dunia kerja, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan kerja masing-masing dan kepenatan hidup yang ada.
Hidup mereka menjadi membosankan, jarang bertemu, dan mulai terjadi pertengkaran-pertengkaran besar dalam kehidupan mereka. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Pertengkaran itu mulai semakin menyakitkan. Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran Mia keluar dari mobil Mat sembari membanting pintu Mobil. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak : "Kamu nggak cinta lagi sama aku. Kita putus saja".
Mat sangat membenci ketidak-dewasaan Mia dan secara spontan balik berteriak : "Kamu terlalu kekanakan, aku benci sikapmu. Cobalah berpikir lebih dewasa ketika menghadapi masalah"
Mia yang terpancing emosinya spontan berteriak marah : "Aku menyesal menerimamu sebagai pacarku, kamu ternyata salah, ternyata aku bukan tulang rusukmu "
Mat terdiam dan berdiri terpaku di samping mobilnya beberapa saat. Dia menyesal dengan yang diucapkannya. Kenapa menjelekkan Mia. Namun karena emosinya masih meluap, dia segera masuk kemobilnya, menancap gas, dan meninggalkan Mia yang sedang berlari masuk ke rumahnya.
Sesampai di kamarnya, Mia menyesal berkata bahwa dia bukanlah tulang rusuk Mat, dia mengingat semua kebaikan Mat, semua pengorbanan dan segala ketulusannya. Mia menangis. Tetapi seperti membuang ludah, kata-katanya tidak mungkin diambil kembali.
Karena emosi masih terlalu menguasainya, dengan berlinang air mata, Mia bertekad untuk berpisah. Dia ambil handphone-nya dan mengirim SMS untuk Mat :  "Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi, berpisah dan mencari pasangan sejati kita masing-masing "
Tahun demi tahun berganti dan berlalu begitu cepat, namun Mia masih belum bisa melupakan Mat. Mia berusaha mencari tahu tentang kehidupan Mat. Dari temannya, dia tahu bahwa Mat pernah ke luar Jawa beberapa tahun, tetapi sudah kembali.
Dia pernah berpacaran dengan gadis seberang, namun kini sudah putus. Mia agak kecewa tahu bahwa Mat tidak menunggunya kembali. Di tengah malam yang sunyi, dia merasakan ada segores luka yang teramat sakit di hatinya. Tetapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Mat.
Suatu hari, mereka kembali bertemu di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan. Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah kaca pembatas. Mat : Hai, apa kabar ?
Mia : (denan gugup, Mia hanya menjawab sepatah kata) Baik.
Mat : (Diam sejenak, lalu berkata) Apakah kamu sudah menemukan pasangan rusukmu ?
Mia: Belum.
Mat : Maaf, aku buru-buru, aku harus terbang ke tempat tugasku dengan penerbangan berikut. Aku akan kembali dua minggu lagi. Berapa nomor teleponmu sekarang ? Aku akan menelponmu.
Mia : Kamu tahu nomor teleponku, tidak Ada yang berubah.
Mat: Ok, saya akan call kamu nanti.
Mat tersenyum kecil, lalu berlalu sambil melambaikan tangan Dan berkata: " Bye ...."
Satu minggu kemudian, ketika Mia sedang menonton televisi, Mia menemukan bahwa ternyata Mat adalah satu korban kecelakan pesawat terbang.
Malam itu, Mia minum teh hijau dari cangkirnya, kali ini terasa tidak tawar, namun asin karena air mata Mia berjatuhan tertetes di cangkir itu. Mia menangis, dia kembali merasakan sakit di hatinya, kali ini jauh lebih sakit.
Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Mat, asal dari semua tulang rusuk yang dia miliki,
pasangan dari semua tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan, dan kali ini kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya sudah sirna.
Kita umumnya melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah fatal. Seringkali penyesalan itu datang terlalu lambat, akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat.
Karena itu jagalah dan sayangilah orang yang kau cintai dengan segenap hatimu. Sebelum kau mengucapkan sesuatu berpikirlah dulu, apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang kau cintai.
Kalau ya sebaiknya jangan kau lakukan. Karena akan memperbesar resiko yang akan kau tanggung ketika kehilangan orang yang kau cintai.  Berpikirlah dahulu, pembicaraan yang akan kau ucapkan sebanding dengan akibat yang akan kau terima. Fatchur-Disarikan dari email A.Wahyudibroto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar